Sebagai bahan penghantar kabel pada umumnya digunakan bahan penghantar tembaga atau alumunium.
Tembaga yang digunakan untuk penghantar kabel umumnya tembaga elektrolitis dengan kemurnian sekurang-kurangnya 99,9 %. Tahanan jenis tembaga lunak untuk hantaran listrik telah dibakukan secara internasional yaitu tidak boleh melebihi :
1/58 = 0,017421 ohm mm2 / m pada 20 °C
Alumunium untuk penghantar kabel berisolasi harus juga alumunium murni. Umumnya digunakan alumunium dengan kemurnian sekurang-kurangnya 99,5 %. Juga tahanan jenis alumunium lunak untuk hantaran listrik telah dibakukan yaitu tidak boleh melebihi :
0,028264 ohm mm2 / m pada 20 °C
Dimana tahanan dari suatu penghantar dapat diketahui dengan rumus sebagai berikut :
R = p x (l/ A)
Ket :
p = Tahanan jenis penghantar (Ohm mm2/m)
p tembaga = 0,017241 Ohm mm2/m
p alumunium = 0,028264 Ohm mm2/m
l = Panjang penghantar (m)
A = Luas penampang penghantar (mm2)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar