Pertanyaan seperti ini sering menghampiri para orangtua, karena dengan banyaknya pilihan permainan yang ada terkadang membuat bingung apa yang baik, dan apa yang tidak.
Permainan harus disesuaikan dengan usia dan tahap perkembangannya. Karena bermain adalah cara yang dimiliki oleh anak untuk mempelajari dunia, maka tugas kita sebagai orangtua adalah memilih aktivitas terbaik untuk mereka. Biasanya anak usia 12 bulan memiliki rasa ingin tahu yang besar untuk mengetahui sebuah ‘sebab-akibat’, sebuah permainan ‘hide and seek’, bersembunyi di balik kursi atau meja akan menjadi permainan yang menyenangkan bagi mereka. Bagi anak yang berusia 20 bulan, karena kemampuan fisik mereka sudah cukup baik, mereka memiliki keinginan yang kuat untuk tantangan fisik, misalnya menaiki tangga, karena itu carilah tempat yang cukup aman untuk mereka bermain dan kita tetap bisa mengawasinya dengan baik.
Berikut beberapa panduan permainan yang baik untuk anak dalam beberapa tahap.
Permainan sosialisasi.
Berinteraksi dengan orang lain amat penting untuk perkembangan terutama di tahun pertamanya. Bayi suka melihat, tersenyum, dan tertawa. Bayi yang lebih besar suka permainan peekaboo (cilukba) dan permainan dengan menggunakan lagu-lagu yang simpel.
Permainan menggunakan obyek.
Menyentuh, membanting, memasukkan ke mulut, melempar, mendorong, dan banyak hal lainnya yang akan menjadi eksperimen yang mengagumkan bagi bayi berusia 4 sampai dengan 10 bulan.
Permainan representasi dan fungsi.
Berpura-pura menggunakan alat-alat dengan caranya, misal menggunakan sisir untuk menyisir rambutnya, atau menggosok gigi dengan sikat gigi, adalah permainan imajinasi bagi anak usia 12 sampai dengan 21 bulan, karena pada usia ini imajinasi mereka mulai berkembang.
Permainan simbol.
Permainan ini biasanya dilakukan oleh anak di kisaran usia 2 tahun, berandai-andai bahwa kotak sepatu adalah bis sekolah dan menirukan suara motor.
Permainan peran.
Biasanya dilakukan oleh anak usia 30 sampai 36 bulan. Pada usia ini mereka akan menjadi aktor dan aktris cilik yang hebat. Mereka berpura-pura menjadi dokter, guru, ibu, atau lainnya, dan pintar menyerap apa yang terjadi di lingkungannya.
Sumber: www.infoanak.com
Tidak ada komentar:
Posting Komentar