Jumat, 18 Maret 2011

10 Fakta Mengenai Kehidupan Di Ruang Angkasa

Stasiun Luar Angkasa Internasional yang telah mengorbit selama satu dekade secara terus menerus, dirayakan kesuksesannya dalam mempelajari cara agar kita dapat hidup di ruang angkasa. Namun hidup di luar angkasa telah diuji coba secara serius, dan kecelakaan di sepanjang jalan telah membuktikan betapa kita masih harus belajar banyak tentang peradaban di luar angkasa.




Berikut adalah 10 cerita tentang kehidupan yang mengerikan di ruang angkasa.


1. Fingernails Fall Off

Sarung tangan antariksa yang dikenakan para astronot saat bekerja di stasiun luar angkasa telah terbukti berbahaya bagi kesehatan mereka.

Sebuah penelitian baru menemukan bahwa sekitar 10 persen dari astronot mengalami "trauma kuku" dari sarung tangan, dengan beberapa dari mereka kehilangan semua kuku karena sarung tangan menjepit jari-jari mereka dan mengurangi sirkulasi.



2. Weightless Worries

Masalah gaya berat atau gravitasi tampaknya memang menjadi soal yang cukup serius. Pada bulan Maret 2007 astronot Sunita Williams berusaha untuk menekan beberapa wasabi (bumbu pedas khas Jepang) ke dalam sushi di ruang darurat, ketika menyemprotkan, bumbunya terlepas, akhirnya tumpah ke dinding dan masuk ke sela-sela modul. Butuh waktu beberapa menit untuk membersihkan semuanya, Williams mengatakan bahwa mulai saat itu dia harus melupakan wasabi saat di ruang makan,  itu hanya "terlalu berbahaya."


3. Rough Ride

Terbang di luar angkasa memang cukup menyenangkan, namun dari sana jugalah hal yang berbahaya bisa terjadi, misalnya tekanan gravitasi.Perjalanan di pesawat ruang angkasa Soyuz Rusia, khususnya, dilaporkan mendapatkan tekanan gravitasi yang cukup besar.


"Saya pernah mendengar kejadian itu digambarkan seperti sebuah kecelakaan kereta api diikuti dengan kecelakaan mobil diikuti dengan jatuh dari sepeda," kata Tracy Caldwell astronot NASA Dyson baru-baru ini sebelum dia pulang dari salah satu stasiun pribadinya.

4. Space Diet Of Baby Food

Meskipun tidak hanya berisi es krim untuk makan pada hari itu, namun makanan di luar angkasa tidaklah seperti yang kita inginkan. Sayur dan buah-buahan langka, dan jelas saja itu tidak ada. Dan Roti dinilai sangat tidak cocok untuk dimakan disana karena remah-remah roti akan beterbangan , dan sama seperti yang saya katakan tentang wasabi di atas, remah roti akan menyebar ke mana-mana dan sulit dibersihkan.


5. Cramped Quarters



Masalah lain yang cukup menyebalkan di ruang angkasa adalah sempitnya stasiun ruang angkasa. Seperti yang kita tahu, stasiun ruang angkasa telah dirancang sedemikian rupa sehingga hanya memungkinkan kita untuk tidak bisa bergerak bebas.

Dan tidur di sana sangatlah sempit, ukurannya kira-kira seukuran bilik telepon umum dan itu untuk satu kantong tidur. Dan ada lagi bahaya lain, yaitu banyaknya astronot yang melayang selama tidurnya karena terdorong oleh nafas pada saat tidur.

"Selama malam saat anda sedang tidur, anda mungkin mulai hanyut dan akhirnya berada di suatu tempat yang berbeda dari tempat pertama anda tidur," kata Julie Payette, astronot Kanada pada tahun 2009.


6. Hygiene Hiccups

Di luar angkasa, kita tidak bisa mandi dengan bebas menggunakan shower, dikarenakan air yang keluar akan terbang dan hal itu menyebabkan pemborosan air. Astronot cukup membasuh tubuh dengan air saja untuk membersihkan diri. Mereka juga dibeikan shampo khusus di ruang angkasa untuk menjaga rambut tetap bersih.


7. Toilet Troubles

Salah satu hal yang menjijikkan adalah, ditetapkannya sistem daur ulang dari limbah toilet. Per Mei 2009, urin didaur ulang menjadi air minum yang bersih, dan juga didaur ulang ke dalam air untuk mandi dan persiapan makanan.

"Ini semacam salah hal yang mengerikan dan menarik, anda akan minum air kencing". Kata astronot Sandra Magnus, yang tinggal di stasiun ketika sistem daur ulang urin dipasang.


8. Creaky Bones

Sebuah penelitian baru menemukan bahwa kekuatan tulang astronot turun setidaknya 14 persen selama tinggal setengah tahun di ruang angkasa. Penelitian lain menunjukkan bahwa kepadatan mineral tulang astronot bisa turun antara 0,4 persen dan 1,8 persen setiap bulan selama mereka berada di stasiun menyebabkan risiko patah tulang dan osteoporosis di kemudian hari.

Meskipun tidak ada yang solusi lengkap untuk memperbaiki masalah ini, seorang astronot harus rajin latihan  penguatan tulang saat mereka berada di stasiun, dan menjalani rehabilitasi yang lkompleks saat mereka sudah kembali ke bumi untuk menghindari pengeroposan tulang seperti orang yang berusia 90.


9. Losing Your Lunch

Penyakit luar angkasa, juga bisa mempengaruhi kondisi kesehatan mereka. Dan biasanya mereka akan mengalami gejala muntah-muntah di ruang angkasa. Dan lagi-lagi hal itu akan menyulitkan kita untuk membersihkannya.


10. The Loneliest Number

Mungkin bagian tersulit dalam hidup astronot adalah menahan perasaan mereka. Perasaan rindu akan keluarga dan teman-teman di bumi. Dan kadang-kadang mereka harus melewatkan hal-hal yang penting yang terjadi di bumi.

Pada bulan Desember 2007 ibu dari astronot NASA, Daniel Tani meninggal dalam kecelakaan mobil saat ia tinggal di stasiun ruang angkasa. Tani harus berduka lebih dari 200 mil jauhnya di luar angkasa, sampai ia datang kembali ke bumi sekitar dua bulan kemudian.

Dan pada tahun 2004, astronot NASA Michael Fincke terpaksa melewatkan kelahiran anak keduanya, ketika istrinya melahirkan, sementara ia menjalani misi di luar angkasa. Dia baru bisa putrinya empat bulan kemudian, ketika ia akhirnya mendarat.


Mungkin hanya kebersamaan yang bisa menghilangkan kesepian mereka.

2 komentar:

  1. Hebat bosss...nambah ilmu pengetahuan, sapa tau bisa jalan2 ke luar angkasa..bosen di bumi mulu... :)

    BalasHapus
  2. iya gan, ane juga lagi nunggu2 kapan punya kesempatan buat maen ke sono.

    BalasHapus