Saat ini di beberapa media massa, mulai kerap dijumpai kasus-kasus penculikan anak maupun anak hilang, terutama anak yang masih berusia 10 tahun ke bawah. Tidak heran, karena di bawah usia 10 tahun, anak masih polos dan mudah percaya kepada orang asing, yang berperilaku baik ataupun mengaku kenal dengan orang tuanya. Melarang anak untuk menghindari orang tak dikenal, bisa jadi bukan cara yang efektif untuk mengajarkan kemandirian pada anak. Namun, tanpa pengawasan, juga bisa fatal akibatnya.
Oleh sebab itu, berikut ini ada beberapa tips yang disarankan oleh Clint Van Zandt, seorang mantan anggota FBI di Unit Ilmu Perilaku:
1. Sebelum meninggalkan rumah atau sekolah, masukan catatan ke dalam saku baju setiap anak yang mencantumkan nama anak dan nomer telepon pengasuh atau penanggung jawab yang dapat segera dihubungi. Sebisanya, jangan mencantumkan alamat rumah karena Anda tidak ingin orang asing mengatakan kepada si anak bahwa dia harus mengantarkanny ke rumah.
2. Sebelum memasuki tempat umum, pastikan semua mengetahui rencana tersebut dan ke mana mereka harus pergi seandainya mereka terpisah. Keluarga harus selalu menetapkan tempat bertemu yang sudah disepakati sebelumnya, daerah air mancur di mal luar ruang yang luas atau apotek di pertokoan. Pastikan anak Anda mengerti bahwa dia sama sekali tidak boleh meninggalkan tempat ketika dia terakhir kali melihat Anda, kecuali pergi ke tempat pertemuan yang sudah disepakati sebelumnya. Dia harus memberitahu satpam, manajer toko, atau ibu yang membawa anak kecil bahwa dia tersesat. Dia tidak boleh duduk sendirian dan terlihat seperti sedang tersesat karena sikap seperti itu dapat menarik perhatian penculik.
3. Kalau anak sudah dibekali ponsel, maka ponsel dapat memudahkan pencarian dengan melaca ping yang dipancarkan ponsel dari menara ponsel terdekat, sehingga baik sekali jika memang memungkinkan untuk membekali anak dengan ponsel (catatan: tentu dengan pengawasan pemakaian pulsa pula oleh orang tua).
4. Ketika pergi ke tempat ramai seperti taman hiburan, gunaka kamera di ponsel Anda (jika ada kameranya) untuk memotret semua anak dalam kelompok Anda. Jadi, ada foto yang menunjukkan perawakan dan baju yang dipakai setiap anak, foto yang dapat digunakan oleh semua pencari dan bahkan dapat diunduh, disalin, dan disebarkan jika perlu.
5. Kenakan pakaian berwarna cerah pada anak-anak, terutama kuning dan hijau, warna yang kuat untuk membantu pencarian seandaina mereka terpisahkan. Karena sulit bagi anak untuk melihat wajah orang dewasa yang tinggi dan menutupi medan pandang mereka, sebaiknya Anda membawa sapu tangan besar atau selendang yang dapat Anda ikatkan ke lutut seandainya anak Anda hilang. Benda ini dapat dilihat si anak dari medan pandangnya.
6. Seandainya anggota kelompok Anda terpisahkan, segera beritahu satpam. Kebanyakan mal, taman hiburan, dan taman umum lainnya memiliki prosedur darurat yang dapat mereka terapkan, misalkan memanggil si anak lewat pengeras suara dan menutup semua jalan keluar, untuk memastikan anak Anda tidak berjalan keluar kawasan itu sendirian atau dibawa paksa oleh penculik. Satpam akan segera memberitahu semua toko atau karyawan tempat itu bahwa ada anak hilang dan akan mulai menonton video dari semua kamera keamanan. Ketika mencari sendiri, berdirilah di atas bangku agar Anda lebih tinggi daripada kerumunan orang di tempat itu, dan persempit pencarian Anda dengan melihat warna baju yang dikenakan anak Anda.
7. Yang terakhir, apabila anak sudah ditemukan, cepatlah puji dia dan jangan dimarahi. Anda harus menunjukkan kepadanya bahwa Anda merindukannya dan bahwa lain kali dia harus selalu berada dekat Anda. Jika memarahinya, Anda hanya menambahkan rasa bersalah kepada si anak yang baru saja mengalami pengalaman menakutkan.
(Sumber: Menemukan Anak Hilang di Keramaian, oleh Clint Van Zandt, 2008)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar